Apakah Pengadaan efisien berarti pengadaan termurah?

Pengadaan efisien berarti pengadaan termurah? Benarkah kalimat itu? Mari kita telaah bersama-sama.
Prinsip Pengadaan Barang/Jasa yaitu Efisien dan Efektif, efisien bukan berarti barang/jasa dengan harga termurah, karena jika umur ekonomis barang tersebut rendah seperti mudah rusak maka itu tidak efektif. Disinilah pentingnya pengadaan barang/jasa sesuai dengan Value for money. Hukum Value for Money adalah setiap rupiah yang dibelanjakan harus mampu memberikan nilai tambah (add value) bagi pencapaian kebutuhan barang/jasa. Pencapaian kebutuhan barang/jasa dimulai dari identifikasi kebutuhan dan diukur dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia.

Dalam menentukan strategi pengadaan, yang pertama adalah apa tujuan dari pengadaan tersebut.
Apakah pengadaan itu penekanannya pada harga murah, kecepatan delivery, kualitas output, sustainable resource atau tujuan lainnya.
Kalau tujuannya saja tidak jelas maka strateginya pun bisa tidak tepat atau malah kontra produktif dengan tujuannya. Strategi yang cocok pada suatu kondisi belum tentu bisa diimplementasikan pada kondisi lain, karena itu pemilihan strategi menjadi penting.
Strategi pengadaan bukan rumus rumus baku atau pasal pasal kaku, tapi seperangkat cara berpikir dengan pilihan banyak metode, proses dan alat yang memberikan banyak pilihan dan alternatif untuk mendapatkan hasil yang optimal.
istilah keren nya sekarang "VALUE FOR MONEY", kalau di artikan secara kasar artinya nilai dari uang. namun sesungguhnya bukan itu terjemah yang tepat untuk kalimat tersebut.
Value For Money menurut Mardiasmo merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang berdasar pada ekonomis, efisiensi dan efektifitas.
Jadi Pengadaan Barang/Jasa tidak melulu tentang pembelian barang yang paling murah, paling bagus, paling cepat dan paling gampang prosesnya. Karena pengadaan seperti itu tidak akan pernah ada.
Sering ga denger pelanggan minta harga murah dan barang nya bagus?
Wait, tunggu dulu, coba perhatikan gambar diatas.
sebenarnya ada harga ada kualitas, ada rupa ada harga.
jadi Murah dan Bagus itu dua konsep yang berbeda, kalau ingin barang/jasa bagus harus siap mahal. Kalau mau murah harus siap mendapatkan barang/jasa yang kurang/tidak bagus. 
tidak Realistis ketika menginginkan barang bagus dengan harga murah, kecuali KW Super ya hahaha :D

menurut Nandang Sutisna "dalam proses pengadaan tidak mungkin kita bisa mendapatkan barang/jasa yang bagus, sekaligus murah, mudah dan cepat prosesnya. Karena harga dan kualitas barang/jasa secara alamiah akan mengikuti mekanisme pasar dimana sumber daya dan kebutuhan setiap entitas akan dipengaruhi oleh sumber daya dan kebutuhan entitas lain dan semua berada dalam pola keseimbangan. Mekanisme pengadaan adalah tools untuk mendapatkan optimasi dalam kondisi itu. Proses pengadaan pada prinsipnya mengikuti kaidah ilmu ekonomi yaitu terjadinya trade off yaitu setiap sumber daya yang kita butuhkan harus kita tebus dengan sumber daya yang kita miliki dan pasar adalah gabungan dari berbagai macam kondisi ini sehingga pasar dengan mekanismenya sendiri akan bergerak menuju keseimbangan. Jadi jangan pernah berpikir mencari barang/jasa bagus dengan harga murah secara hukum trade off itu tidak mungkin terjadi. Yang benar adalah mencari pengadaan yang paling optimal dengan bantuan strategi pengadaan yang tepat."

jadi bagaimana supaya kita mendapatkan barang yang sesuai kebutuhan?
1. Survey Harga
kalau dalam bahasa Perpres survey harga itu nantinya adalah proses pembuatan HPS.
nanti kita bahas di artikel yang lain ya tentang HPS.
2. Buat Spesifikasi Barang/jasa yang kita butuhkan
3. Tentukan waktu
4. Tentukan cara mendapatkan barang/jasa tersebut
5. Bagaimana layanan purna jual yg ditawarkan
6. Lokasi
kalau di luar kota/luar pulau otomatis mesti nambahin biaya ongkir.

Komentar

Postingan Populer